Bonceng Ngangkang atau Duduk Menyamping?
Lalu, bagaimana dengan posisi duduk seorang pembonceng? Apakah duduk menyamping atau 'ngangkang'? Sesungguhnya pengendara dan pembonceng merupakan satu kesatuan. Pembonceng harus dapat mengikuti gerak tubuh pengendara sehingga ada keseimbangan yang baik ketika berkendara. Hal ini dapat dicapai dengan membonceng menghadap ke depan atau ngangkang.
Selain itu, posisi duduk pembonceng juga harus tepat di belakang pengendara. Tangan pembonceng memegang perut pengendara atau bagian belakang motor. Lutut pembonceng rapat dengan pinggul pengendara. Pembonceng juga harus seirama dengan pengendara terutama saat melakukan manuver.
Sementara jika pembonceng duduk menyamping, maka pengendara akan sulit menyeimbangkan motor saat melakukan manuver. Selain itu, pembonceng juga akan kurang sigap menghadapi perubahan posisi berkendara atau hal yang mendadak. Dampaknya, motor bisa jadi tidak seimbang sehingga berisiko kecelakaan.
Duduk menyamping merupakan posisi yang tidak siap karena pembonceng tidak dapat melihat ke arah depan. Bila terjadi sesuatu, maka respon pembonceng akan buruk. Walaupun pasif, pembonceng juga punya andil besar dalam pembagian pengendalian kendaraan.
Bila pembonceng memang menggunakan rok dalam kesehariannya, ada baiknya memakai celana panjang ketika berkendara sehingga lebih nyaman dan aman. Saat sudah sampai tujuan, rok boleh dipakai lagi. Hal ini memang terlihat ribet, namun demi keselamatan tak ada salahnya untuk dilakukan.
No comments